Seperti apa rasanya hidup di kota tanpa ada tumbuhan asli, melainkan pohon plastik? Pepohonan dan semak-semak yang ada di seantero kota merupakan balon plastik. Tingkah laku penduduknya selalu diawasi secara diam-diam dengan berbagai CCTV.
Penguasa kota, sang walikota, dengan usaha korporatnya menjual udara bersih dalam botol kepada penduduk kota.
Di salah satu pemukiman, Ted Wiggins (Zac Efron), anak berusia 12 tahun yang tinggal di kota buatan tersebut (Thneed-Ville). Pada suatu hari, seorang gadis bernama Audrey (Taylor Swift) bermimpi melihat pohon masa lalu. Demi sang pujaan hati, Ted pun mencari tahu apa yang diinginkan gadis itu.
Berdasar info dari sang nenek, Ted pergi ke luar kota menemui Once-ler. Dari pertemuan itu, Ted mengenal Lorax (Danny DeVito), sang penjaga pohon. Hingga kemudian Ted dibuat sadar mengenai kondisi bumi yang sangat berbeda dengan Thneed-Ville. Misi penting pun harus Ted jalankan demi memperbaiki kesalahan yang terjadi.
Bagaimana hasilnya? Kisah lengkapnya bisa lihat di film “Dr. Seuss The Lorax” dari Universal Pictures, film animasi yang diadaptasi dari buku anak-anak dengan judul sama.
Pesan moral yang disampaikan cukup mengena, yakni mengajak anak-anak (dan semua orang tanpa ada batasan usia) untuk menghargai serta menjaga lingkungan hidup. Yang kedua, mengilhami kita untuk hidup bersahaja, tidak menjadi materialistik.
Pesan ini sengaja diangkat mengingat perkembangan teknologi sekarang yang bisa menjauhkan anak-anak kehilangan interaksi dengan alam.
Namun, tak ada film yang sempurna. The Lorax juga memiliki kelemahan, setidaknya demikian pendapat para kritikus. Misalnya seperti yang ditulis seorang kritisi dalam harian NY DailyNews, “Apakah saya belum menyebutkan film ini mempromosikan puluhan produk perusahaan - termasuk sebuah SUV?”
Ya, film yang mengajarkan untuk tidak menjadi materialistis ini malah terjebak dalam promosi iklan itu sendiri.
Well, setidaknya film animasi ini masih cocok untuk mengajarkan anak-anak agar peduli pada lingkungan. Selamat menonton!
sumber:
http://www.youtube.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Namun, tak ada film yang sempurna. The Lorax juga memiliki kelemahan, setidaknya demikian pendapat para kritikus. Misalnya seperti yang ditulis seorang kritisi dalam harian NY DailyNews, “Apakah saya belum menyebutkan film ini mempromosikan puluhan produk perusahaan - termasuk sebuah SUV?”